Saturday, December 3, 2011

Beat the Clock!



Bismillahirrahmanirrahim

Indeed,
Life is a test from Allah for us all


Allah azza wajalla says in Sura Al-Ankabut (The Spider), verse 64:

What is the life of this world but amusement and play? but verily the Home in the Hereafter,- that is life indeed, if they but knew! 
 (29:64)






If we don’t put time in developing ourselves and others, then where is the time really going?

~introspection~
notes: 

1. We hope biiznillah we may work all the plans instead of plan those works. wallahuul musta'an. 

2. Examinations & tests are just around the corner. Hopefully all of us may pass the dunya trials with flying colours ^_^ study smart, pray hard & put trust in Allah. Allah knows best..indeed, Allah knows best.

3. Really love my mak abah....
murabbis (those who educate me), lecturers, teachers.. they all are like our Mother & Father.. May Allah bless them all. amiin.

4. Leave all pessimist things, conflicts, disputes, makes things become easy for ourselves, our parents, companions & colleagues. Don't mess up things. (got headache a little bit because of an unresolved petition made by a group of people (^^)

5.  Always aspire to inspire before we expire! ~ smartMuslim~ Faiza 'Azamta Fatawwakkal 'alallah~
inspire & correct ourselves & invite others to enjoin the goods, combat the wrongs, & be faithful.

6. Let's write both i.e the personal one & the extensive one for His sake. http://www.productivemuslim.com/develop-a-productive-habit-journal-writing/#more-1444




Work for the very BEST
For the Ultimate SUCCESS
ALLAH will take care the rest
May ALLAH bless
~Hal Jazaul Ihsaan Ilal Ihsaann~

May Allah grant us all hasanah (kindness) in both dunya & akhirah
Allahumma amiin

LET'S BEAT THE CLOCK!

Let's pray for us all



The pen is mightier than the sword
~pen off~

Wallahu a'lam.
Allah knows best.

Wanita Solehah Allah Kasih

Bismillahirrahmanirrahim

Firman Allah taala di dalam Surah Al-A'raf, ayat 26:
Terjemahannya:

"Wahai anak Adam! Sesungguhnya kami telah menurunkan kepada kamu (bahan-bahan untuk) pakaian menutup aurat kamu, dan pakaian perhiasan; dan pakaian yang berupa taqwa itulah yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah dari tanda-tanda (limpah kurnia) Allah (dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya) supaya mereka mengenangnya (dan beryukur)." 

source: Tafsir Fi Zhilalil Qur'an (Di Bawah Naungan Al-Qur'an) Jilid 9
by: Sayyid Qutb


Kemestian Berjilbab

Firman Allah taala dalam Sura Al-Ahzab, ayat 59,
Terjemahannya:
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada isteri2mu, anak2 perempuanmu & isteri2 org Mu'min, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya (jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yg dapat menutup kepala, wajah, & dada) ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.


Allah memerintahkan Nabi-Nya agar menyuruh isteri2nya, anak2 wanitanya, dan wanita2 orang yg beriman secara umum, bila mereka keluar untuk menunaikan kebutuhannya (keperluannya), agar menutupi tubuhnya, kepalanya, dan belahan baju yg terletak di dadanya, dgn jilbab yg menyelimutinya. Sehingga dengan kostum & pakaian seperti itu, mereka kelihatan berbeza dan menjadikan mereka aman drpd gangguan orang fasik. Krn dgn pengenalan & ciri khas mereka seperti itu secara bersama-sama mengesankan rasa malu & bersalah dlm peribadi org2 yg biasanya sengaja mencari cela untk menghina & menggoda wanita.

Berkenaan dgn makna ayat ini, as-Suddi berkata, “Beberapa org dr kelompok org2 yg fasiq di Madinah keluar di malam hari ketika gelap menyelimuti malam. Mrk keluar ke jalan yg ada di Madinah dgn sasaran menganggu wanita. Tempat2 tinggal di Madinah memang sempit2. Sehingga pada malam hari biasanya wanita buang hajat di tempat yg ditentukan. Kemudian org2 yg fasiq itu mencari-cari kesempatan & cela untk menggoda & menganggu mereka. Bila mereka melihat wanita yg mengenakan jilbab, mereka berkata, ‘Wanita ini adalah wanita yg merdeka’. Dan, mereka tidak berani menganggunya. Namun, bila mereka melihat wanita yg tidak mengenakan jilbab, mereka berkata, ‘Wanita ini adalah budak.’ Dan mereka pun menganggu & melecehkannya.”

Mujahid berkata, “Mereka mengenakan jilbab agar dikenal sebagai wanita yg merdeka. Sehingga, tidak seorang pun dari orang2 fasik yg berani menjadikan mereka sebagai sasaran gangguan dan pelecehan.”
Firman Allah, “Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”, yaitu atas dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yg telah lalu di zaman jahiliah, di mana orang2 yg beriman belum mengetahui tentang kewajiban mengenakan jilbab ini.
Dari situ dapat kita lihat, betapa usaha yg terus-menerus diupayakan dlm rangka membersihkan lingkungan Arab dan arahan yg permanen (kekal) untuk menghilangkan segala penyebab fitnah dan kekacauan serta membatasinya hanya pada tempat yg terbatas. Sehingga, adat-adat Islami lebih dominan dlm masyarakat dan dapat mengendalikan mereka.



Firman-firman Allah taala yg lain yg ada kait rapat dgn wanita muslimah

Firman Allah azza wajalla dalam Sura An-Nur, ayat 31, 
Terjemahannya: 

31. Dan katakanlah kepada para perempuan yg beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yg (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kpd:
suami mereka, atau
ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau
putra-putra mereka, atau
putra-putra suami mereka, atau
saudara2 lelaki2  mereka (adik beradik lelaki) atau
putra-putra saudara lelaki mereka (anak saudara lelaki adik beradik lelaki) atau
putra-putra saudara perempuan mereka (anak saudara lelaki adik beradik perempuan) atau
para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yg mereka miliki, atau
para pelayan lelaki (tua) yg tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau
anak-anak yg belum mengerti tentang aurat perempuan.
Dan janganlah kemu menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yg mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu semua kpd Allah, wahai orang2 yg beriman, agar kamu beruntung.




Firman Allah taala di dalam Surah Al-Ahzab, ayat 28 hingga 35,
Terjemahannya:

28. “Hai Nabi, katakanlah kpd isteri-isterimu, ‘Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kpdmu mut’ah dan aku ceraikan kamu dgn cara yg baik.

29. Dan jika kamu sekalian mengkehendaki (keredhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yg berbuat baik diantaramu pahala yg besar.’

30. Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa diantaramu yg melakukan perbuatan keji yg nyata, niscaya akan dilipatgandakan siksaan kpd mereka dua kali lipat. Dan adalah yg demikian itu mudah bg Allah.

31. Barangsiapa di antara kamu sekalian (isteri-isteri Nabi) tetap taat kpd Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yg saleh, niscaya Kami memberikan kpdnya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yg mulia.

32. Hai isteri2 Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yg lain, jika kamu bertaqwa. Maka, janganlah kamu tunduk dalam brbicara sehingga berkeinginanlah orang yg ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yg baik.

33. Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliah yg dahulu. Dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

34. Dan ingatlah apa yg dibacakan dirumahmu dr ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabi). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.

35. Sesungguhnya laki-laki dan wanita yg Muslim, laki-laki dan wanita yg Mu’min, laki-laki dan wanita yg tetap dlm ketaatannya, laki-laki dan wanita yg benar, laki-laki dan wanita yg sabar, laki-laki dan wanita yg khusyu’, laki-laki dan wanita yg bersedekah, laki-laki dan wanita yg berpuasa, laki-laki dan wnaita yg memelihara kehormatannya, laki-laki dan wanita yg byk menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yg besar.”





Wahai hati & diri & wanita-wanita yg dicintai & dihormati kerana Allah, ayuh kita pelihara kehormatan & maruah diri kerana Allah.. ayuh kita berubah semata-mata krn Allah. kita dtg drpd Allah.. kita akan pulang menemui Allah...

Inshaallah sama2 kita hayati hikmah teguran Allah dlm kalamNya yg indah ini...kita meneladani peribadi2 unggul ummahatul mu'minin iaitu isteri2 Rasulullah saw & mujahidah2 Islam yg telah terlebih dahulu beriman kpd Allah serta patuh kpd suruhan Allah & meninggalkan laranganNya..

Alhamdulillah, kita masih diizinkan Allah untuk menumpang di muka bumi Allah ini, dpt bernafas & hidup bersama dgn insan2 yg kita sayang. Amal kita dinilai oleh Allah berdasarkan keikhlasan hati & ketaatan kita kpd Allah dlm mengikut syara' yg Allah gariskan dalam Al-Qur'an & Sunnah Rasulullah saw..dgn 2 aspek ini, jika ia lengkap, inshaallah Allah akn terima amal kita.ini janji Allah dalam Al-Qur'an..

Yg PALING UTAMA ialah kita kena YAKIN DGN ALLAH..MESTI YAKIN DGN KALAM2 ALLAH..everything must be HIKMAH... Allah itu sentiasa hebat, bersifat Esa & tiada kekurangan.. Allah jadikan wanita ada fungsinya untuk keluarga, Ummah Islam & negara. Allah letakkan kedudukan wanita itu tinggi... tidak ada siapa yg boleh memperlekehkan wanita.. ini jelas dlm Al-Qur'an, dimana byk amalan2 tradisi jahiliyyah telah dilarang oleh Allah...

Allah jadikan wanita dgn sifat lemah-lembut yg sesuai & cocok untuk mendidik anak-anak untuk mengenal Allah sbg pencipta alam & semua makhluk di muka bumi ini.. Allah adlah pemilik kerajaan langit & bumi..Allah hanya satu dan bersifat Esa.. tiada yg dpt menandingi kekuasaan-Nya.

Proses didikan para wanita solehah ini seterusnya inshaallah melahirkan generasi yg kenal & cinta Allah...generasi yg sentiasa berdamping dgn Al-Qur'an, merujuk & beramal dgn Al-Qur'an..yg tidak asing dgn Sunnah Rasulullah saw & yg tahu matlamat Redha Allah & Syurga Allah.

~Andai Allah menyusun hayat kita berakhir pd saat ini,





*sudah cukupkah bekalan kita untk bertemunya??

*sudah bersediakah hati (ruh) & jasad kita ketika ditanya malaikat di dalam kubur nanti??
andai tiada amal, mampukah kita menjawab ALLAH sbg TUHAN ku, RASULLAH, MUHAMMAD SAW sbg NABI & CONTOH IKUTAN ku, ALQUR'AN peganganku, BAITULLAH kiblat ku, MU'MIN (orang2 beriman) & MUSLIMIN adlh saudara2ku,
لا إله إلا الله ومحمد رسول الله (Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasulullah utusan Allah)) adalah pegangan i'tikadku (kepercayaanku).

*sudah mantapkah anggota2 badan kita untk menjawab soalan2 Allah nanti??
kerana nt sewaktu dihisab, kita tidak dpt bercakap, hanya mata, lidah, tangan, hati etc yg akn bersuara dgn izin Allah..

Ayuh muhasabah-nota untuk hati & diri sendiri & semua yg dikasihi krn Allah. Barakallahu fiikum!

note: saya mohon maaf di atas segala kekurangan diri ini. Allah Maha Teliti dlm perancangannya & Allah Maha Teliti & Maha Mengetahui tentang setiap amal2 perbuatan hamba-hambaNya.-jd saya highlightkan disini saya hanya hamba & byk kekurangan..

Apa yg saya ingin kongsikan ialah tentang gesaan Allah & perintahNya yg jelas dlm Al-Qur'an kpd kita semua para wanita... NO EXCEPTION AT ALL! Mari sama2 bertaubat.. sesungguhnya Allah mencintai hamba2Nya yg bertaubat, menyesali amal2 buruk yg dilakukan & berazam untuk tidak mengulangi amal2 buruk yg Allah larang. Allah Maha Pengampun & Penerima Taubat.


Berkata Umar bin Khattab radiallahu 'anhu:

"Tidak ada pemberian yang lebih baik kepada seseorang setelah pemberian IMAN kecuali WANITA SOLEHAH"



Hajat du'akan saya & kita semua wanita mu'minah & muslimah d muka bumi Allah ini supaya dhadiahkan Allah hidayah & maghfirah untuk mnjadi solehah (sentiasa beramal soleh krn Allah & memperbaiki diri) & muslehah (sntsa mngajak org lain melakukan kebajikan & mmperbaiki diri). amiin. smg hati & diri ini berubah mnjadi seorang hamba Allah yg amanah dalam melaksanakan tugas ubudiyyah sebagai hamba Allah. amiin. hajat du'a semua. Mohon maaf dr semua.. sgt sayangkan anda semua wahai wanita muslimah..

Barakallahu fiikum. Semoga Allah redha & memberkati kita semua.amiin.






Allahu taala A'lam.

Saturday, November 26, 2011

Sihat tanpa Maksiat


Alam adalah guru yang berkesan
 
Rasulullah saw bersabda: "Setiap umatku mendapat perlindungan afiat kecuali orang2 yg terang-terangan. Dan sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika seseorang melakukn suatu perbuatan (dosa) pd malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari, padahal Allah telah menutupinya, namun dia berkata, 'Hai fulan, malam tadi aku telah berbuat begini dan begini', padahal Rabb-nya (Allah) telah menutupinya, namun kemudian dia sendiri yg menyelak apa yg ditutupi Allah pd dirinya." 
(Hadis Riwayat Bukhari)

Rujukan: Ubat Lemahnya Iman, Muhammad Sholih Al-Munajjid- fenomena lemah iman yg 1 ialah melakukan kedurhakaan & dosa. 
Di antara org yg durhaka ad yg melakukan 1 jenis kedurhakaan secara terus menerus & ada pula yg melakukan berbagai jenis kedurhakaan.
Terlalu sering melakukan kedurhakaan boleh berubah mnjadi kebiasaan yg tidak dpt ditinggalkan, seterusnya mnjadikan hati sirna drpd merasa kesan buruk kedurhakaan itu, & akhirnya pelakunya berani berbuat secara terang-terangan, sehingga dia masuk dlm golongan yg disebut oleh Rasulullah dlm hadis diatas.
Persoalan utama, adakah kita mampu berubah tanpa 'afiat iaitu perlindungan & hidayah Allah? jadi? 
Ayuh, kita berubah kerana Allah!! 
Ayuh menjaga batas-batas syariat yang Allah gariskan & tentunya mengamalkan apa yang kekasih Allah swt amalkan!! Akhlak Rasulullah saw ialah akhlak Al-Qur'an dan Baginda sentiasa amanah dan amin (benar) dalam tindakan, pengucapan lisan dan pengakuan.
"Ayuh SIHAT TANPA MAKSIAT!!"
wallahua'lam.

Iman di Hati

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah
Segala puji & syukur hanyalah milik Allah. Alhamdulillah, dengan hidayah, limpah kurnia & kasih sayang Allah, Allah masih izin diri, keluarga, murabbi dan guru, dan sahabat untuk menumpang lagi di muka bumi Allah.

Pada detik ini, alhamdulillah kita berpeluang bertemu dengan tahun baru Islam 1433 Hijriyyah. Kini, kita diambang bulan suci, bulan Muharram. Dengan du'a akhir & awal tahun yang dipohon kepada Allah, dihajatkan agar Allah dapat mengabulkan, menghadiahkan hidayah, mengurniakan kesungguhan, meredhai, memberkati, dan mempermudahkan segala urusan kita. amiin.

Insan agung, Rasulullah saw bersabda:
3 perkara siapa yg ada padanya akn dpt merasai kemanisan iman, iaitu:

1. Bahawa Allah dan RasulNya lebih dikasihi drpd yg selainnya.

2. Seseorang itu kasih kpd seseorang dan tiadalah ia kasih kpdnya melainkan krn Allah iaitu mengasihi seseorang bukan kerana sesuatu kepentingan, tetapi hanyalah kerana Allah.

3. Bahawa ia benci untuk kembali menjadi kekufuran sebagaimana ia benci untk dimasukkan ke dlm api neraka." [Riwayat Bukhari]

Kata IHAB sangat segar di ingatan dan hati. Kemanisan ini dirasai di dunia dan akhirat. Manisnya dirasai di hati seperti manisnya gula yang dapat dirasai dengan lidah. Indahnya jika hati ini dapat sentiasa merasa manisnya iman, rasa seronok berbuat kebaikan dan mencari keredhaan Allah di setiap amalan.

Teringat tulisan IHAB mengenai asas-asas keimanan. Beliau menyentuh mengenai Iman yang benar yang ciri-ciri keimanan iaitu:

1. Bersih dari syirik khafi (syirik tersembunyi) seperti riya' dan syirik jali (syirik terang-terangan) seperti menyekutukan Allah dengan sesuatu.

2. Meresap dalam hati dan bertakhta dalam jiwa.

3. Mengerakkan anggota zahir untuk melakukan ketaatan kepada Allah.

4. Menjadikan perkara-perkara ghaib seolah-olah hadir di depan mata.

5. Memenuhi jiwa dengan perasaan tenang, tabah & tetap pendirian.

6. Memudahkan mereka yang mempunyai iman seperti ini berkorban apa sahaja demi jalan Allah swt.

7. Menambahkan pergantungan, kepercayaan, tawakkal, harapan, takut dan penyerahan mereka kepada Allah.

Pengertian iman yang benar ini  mesti memenuhi hati seseorang Muslim. Jiwa akan ringan melakukan apa sahaja bentuk ibadah dan ikhlas semata-mata kerana Allah. Ibadah dan iman seperti ini mempunyai pengaruh dan kesan yang besar dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

Kehidupan di dunia akan dipenuhi dengan kebahagiaan, kegembiraan dan ketenangan yang meresap di seluruh pelusuk jiwa. Kegemilangan yang sugguh indah dan cahaya yang tenang akan memenuhi batin seseorang Muslim.

Dan IHAB, seorang 'alim yan sangat dihormati & bersungguh-sungguh dalam tulisannya menambah bahawa apabila cahaya batin ini bertambah sinarnya dan melimpah di wajah Muslim dan sinar yang dapat dilihat oleh orang-orang yang beriman sekalipun kulit Muslim itu hitam atau sawo matang.

Dan di akhirat nanti, kemanisan iman akan dapat dirasakan lebih manis daripada madu.

Antara tanda-tanda lahirnya kemanisan iman ialah kecintaan seorang Mu'min untuk melakukan ibadah, rasa selesa dan tenang untuk melakuakn ibadah dan rasa rindu dan lapang dada dalam beribadah.

Kita tidak boleh rasa pelik dan anggap perkara ini khayalan semata-mata kerana sememangnya iman mempunyai kemanisan yang dapat dirasakan oleh Ruh sebagaimana lidah dapat merasakan kemanisan makanan. Iman adalah kemanisan dan kemanisan itu akan bertambah apabila iman bertambah kuat & termeteri.

Merujuk 100 targets yang saya coretkan 5 bulan dahulu, alhamdulillah ada yang sudah terlaksana ^_^ dan ada juga yang masih di takuk perlu disegera ^_~ & di tahap masih tidak dimula T_T. Gi mana ya??

Namun, Alhamdulillah, Allah izin saya berpeluang bersama dan mencipta kenangan dengan sahabat-sahabat saya. Walaupun mungkin tidak banyak, tetapi saya harapkan ia memberi kesan di hati saya dan motivasi buat saya untuk sentiasa memperbaiki diri. Belajar bersama, berprogram, bermusafir & bermalam bersama, makan, bermain & berkongsi masalah & solusi. Mereka semua berpotensi dan sangat menghargai diri sahabat.

Indahnya persahabatan yang bertaut di hati ini. Saya du'akan mereka semua & kita semua bahagia dan cemerlang di dunia & akhirat. Cemerlang dalam mendapatkan keredhaan Allah dalam setiap amal soleh yang dilakukan.

Bersyukur dengan nikmat yang dikurnia Allah dan sentiasa bersabar dengan segala ujian yang Allah hadirkan. Indeed, setiap ujian adalah tanda Allah menyayangi kita. Apabila diuji, kita senang dan mudah mengadu kepada Allah. Mesti yakin bahawa ada hikmah indah yang tersembunyi dalam setiap mehnah (ujian). Mesti sentiasa bersungguh-sungguh lagi untuk mencapai cita-cita mulia dan murni diiringi dengan konsistensi hanya keranaNya.


Dari Abi Hamzah Anas bin Malik radiyallahu 'anh khadam Rasulullah saw dari Nabi saw, sabdanya: Tiada beriman seorang kamu hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Jadilah mereka yang suka memberi bukan hanya dan asyik menerima. Namun, sifat malu mesti sentiasa ada sebagai batas. Malu mesti seiring dengan iman. Sayangkan semua tidak bermakna kita perlu mengadai harga diri. Jadilah seorang yang bersederhana, menghormati semua dan bersangka baik keranaNya. Walaupun tidak nampak dari zahir, dalam hati hanya Allah yang tahu. Dan Allah sahajalah yg memiliki hati-hati kita.

IMAN bekasnya HATI. Rasulullah saw bersabda: IMAN bukanlah sesuau yang kita angan-angankan dan cita-citakan, tetapi IMAN adalah dalam HATI dan dibuktikan dengan PERBUATAN.











Rasulullah saw banyak menyebut mengenai IMAN, Rasulullah saw memang Doktor Hati yang ulung. Baginda mengubat hati-hati umat dengan penuh hikmah dan sabar. Bahkan Rasulullah saw melarang umatnya dari kemarahan. Larangan ini sungguh besar faedahnya. Kerana kemarahan bukan menambahkan kebaikan, tetapi memburukkan lagi keadaan.

Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anh, bahawasanya seorang lelaki telah berkata kpd Nabi sallallahu 'alayhi wasallam: Berilah wasiat kepada aku. Sahut Nabi: Janganlah engkau marah. Kemudian ia mengulangi beberapa kali. Sabdanya: Janganlah engkau marah. Diriwayatkan oleh Bukhari. 

Allah berfirman dalam Surah Al-Thalaq ayat 2 hingga 3, : "Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, nescaya ia jadikan baginya satu jalan keluar dan ia kurniakan dia dari jalan yang ia tidak sangka-sangka."

Dan dalam Surah al-Hud, ayat 114, Allah swt berfirman: "Sesungguhnya segala kebaikan dapat menghapuskan segala kejahatan."

Di samping itu pernah Rasulullah saw mengajar kepada 'Umar satu du'a mengenai pemeliharaan ini, iaitu:

"Ya Allah! Peliharakanlah aku dengan Islam waktu aku berdiri, dan peliharakanlah aku dengan Islam di waktu aku duduk, dan peliharalah aku dengan Islam waktu aku tidur, dan janganlah engkau menuruti musuh dan orang dengki terhadapku."

Kesimpulannya, pemeliharaan Allah akan agama Islam bagi seseorang adalah perkara yang amat penting dan utama. Pemeliharaan ini bererti terpelihara imannya pada bila-bila masa hingga mati dengan sempurna amal-amalnya yang dituntuti kepadanya.

"Jika kita ingin lihat wajah Allah di Akhirat, kita mesti lihat Allah dimana-mana di dunia ini"

Wallahu a'lam bissowab.

Thursday, November 10, 2011

Perutusan Aidiladha 1432H

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah dengan izin Allah telah bertemu kita dengan Eidul Adha pada tahun Hijrah kali ini.


“11112011 (11 November 2011) bersamaan 15 Dzul Hijjah 1432 Hijriyyah!!!!” ^_^
Alhamdulillah dengan hidayah, limpah kurnia, & kasih sayang Allah, Allah masih memberi nikmat Iman & Islam & keizinan untuk bernafas & menumpang di muka bumi Allah =>

Selawat & Salam ditujukan kepada kekasih Allah, Rasulullah saw, ahli keluarga & para sahabat Baginda. 
Alhamdulillah dengan sifat sabar, positif, optimis, jiddiyyah, bersungguh-sungguh yang ada pada Baginda, alhamdulillah, walaupun sudah 1400 tahun meninggalkan kita, kita masih dapat merasai duduk & berada dalam proses didikan sepertimana Rasulullah saw mendidik ahli keluarga & para sahabatnya dahulu.

Indeed,
"Tarbiyyah bukan segala-galanya, namun segala-galanya bermula daripada Tarbiyyah"
~Sheikh Mustafa Masyhur~

Mg Allah redha & memberkati segala amal kita. amiin.
Inshaallah disini dikongsikan perkongsian mengenai Aidiladha. Perutusan Aidiladha 1432H Presiden Haluan.


Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar!

Pertamanya, marilah sama-sama kita merafa’kan setinggi-tinggi kesyukuran kepada Allah SWT kerana memberikan suatu nikmat kepada kita untuk menyambut satu lagi perayaan di dalam Islam iaitu Aidiladha.

Marilah sama-sama kita meraikannya dengan penuh kesyukuran, kehambaan dan keimanan kepada Allah SWT. Hari raya Aidiladha merupakan salah satu dari hari kebesaran dan perayaan bagi seluruh umat Islam.

Anas bin Malik RA berkata: Nabi SAW pernah datang ke Madinah sedangkan penduduknya memiliki dua hari raya. Pada kedua-duanya perayaan ini mereka (bergembira) pada waktu  zaman jahiliah.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
“Sesungguhnya Allah telah menggantikan kedua-duanya bagi kamu semua dengan dua hari yang lebih baik, iaitu hari raya Aidiladha dan Aidilfitri.” (Hadis riwayat al-Nasaai, di dalam Sunan al-Nasa’i, hadis no: 959.)



Perayaan ini merupakan kesinambungan perayaan-perayaan yang disambut sebelum zaman Nabi Muhammad SAW. Namun, kehadiran Islam telah membentuk satu sambutan perayaan yang berteraskan keimanan dan perhambaan kepada Allah SWT semata-mata.

Ibadah korban dilakukan bersempena memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang sanggup menyembelih anak kesayangannya Nabi Ismail AS kerana taat kepada perintah Allah. Namun, berkat kesabaran serta ketaatan kedua-dua ayah dan anak ini maka Allah telah menggantikannya dengan seekor binatang ketika Nabi Ibrahim sudah bersedia menyembelih anaknya itu.

Di sebalik sirah ini, dapatlah kita memperolehi suatu gambaran berkaitan suatu hakikat pengorbanan yang tulen, ikhlas dan bersungguh-sungguh hanya mengharapkan keredhaan Allah SWT.  Inilah hasilan daripada keimanan yang hidup dan mampu melaksanakan suatu perintah Allah SWT tanpa ragu-ragu.

Pengorbanan sebegini harus kita jelmakan di dalam kehidupan seharian di dalam usaha menjadikan seluruh kehidupan ini sebagai medan berubudiyah kepada Allah SWT. Justeru, pengorbanan apakah yang dituntut?

 Al Imam Hassan al-Banna menjelaskan dengan katanya di dalam Risalah Ta’alimnya:
“Mengorbankan jiwa, harta, masa, kehidupan dan semua perkara untuk mencapai matlamat.”

Pengorbanan seseorang mukmin yang dilakukan sama ada dari aspek wang ringgit, harta, tenaga, buah fikiran, masa dan sebagainya perlu dilakukan tanpa rasa terbeban dan terpaksa. Keikhlasan di dalam melakukan pengorbanan akan dihiasi dengan perasaan senang hati, jiwa yang bahagia serta hati yang tenteram. Baginya, pengorbanan itu adalah suatu kenikmatan dan kemanisan dalam proses penghambaan kepada Allah SWT.

Ini sejajar dengan firman Allah SWT yang bermaksud:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.”  (At-Taubah (9) :111)

Menelusuri sirah para sahabat Rasulullah SAW, dapatlah kita saksikan bentuk-bentuk pengorbanan mereka di dalam menyebarkan, mempertahankan dan meninggikan kalimah Allah SWT. Saidina Abu Bakr RA telah mengorbankan dan membelanjakan seluruh hartanya untuk Islam, lalu Rasulullah SAW bertanya kepadanya : “Apakah yang telah kamu tinggalkan kepada keluarga kamu?”
Lalu beliau menjawab : “Aku telah tinggalkan untuk mereka Allah SWT dan Rasul-Nya.”

Musab bin Umair, seorang pemuda yang mendapat jolokan permata Makkah yang dilimpahi dengan kekayaan dan kemewahan pemberian ibu bapanya, akhirnya melakukan pengorbanan meninggalkan semuanya sebagai bukti keimanannya kepada Allah SWT dan Rasulnya.

Begitu juga dengan para muslimah pada zaman Rasulullah SAW seperti Khadijah, Ummu Salamah, Ummu Sulaim, Nusaibah, Summayyah dan lain-lain, kehidupan mereka sudah termaklum dan dimakmurkan dengan pengorbanan yang bernilai. Jelas kepada kita, sejarah para sahabat dipenuhi dengan kisah-kisah pengorbanan demi memenangkan deen Allah SWT.

Pengorbanan yang dilaksanakan oleh para sahabat bukanlah berlaku secara kebetulan atau magis. Ia merupakan suatu hasilan daripada didikan keimanan yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat RA. Proses inilah yang membentuk dan membina keyakinan dan kepercayaan yang luar biasa kepada mereka dalam melakukan pengorbanan untuk deen Allah SWT.

Sesungguhnya, di dalam menggapai kemenangan, proses perlaksanaan pengorbanan sangat-sangat dituntut. Pengorbanan merupakan prasyarat kepada kemenangan. Pengorbanan yang ikhlas dan mendambakan keredhaan Allah SWT akan disusuli dengan bantuan dan pertolongan Allah SWT.

“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya kerana mencari keredhaan Allah SWT, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya.” (Al-Baqarah (2) : 207)

Akhirnya, kemenangan itu akan disambut  dengan laungan takbir membesarkan Allah SWT dan ucapan tasbih memuji keagungan-Nya. Marilah kita pertingkatkan pengorbanan kita dalam melaksanakan tuntutan ubudiyah ini dengan harapan hanyasanya untuk mendapat keredhaan Allah SWT.  Semoga dengan pengorbanan itu kejayaan dan kemenangan sama ada di dunia atau akhirat atau kedua-duanya sekali akan menjadi milik kita secara waqie.  InsyaAllah. Selamat berkorban demi meraih keredaan Allah SWT.

Salam Aidiladha buat seluruh ummat Islam di seluruh dunia dan khususnya di Malaysia.

Semoga ruh pengorbanan yang sejati akan menjelma pada setiap tindakan seharian kita. InsyaAllah  

Dr Abdullah Sudin Abd Rahman 
Presiden HALUAN Malaysia
10 Zulhijjah 1432H 
6 November 2011